** WELCOME TO FIRDA BLOG **
^_^ JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA ^_^
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Aktivitas seksual pria



Reproduksi dan Aktivitas Seksual Pria

Penis
Merupakan Jaringan erektil, berfungsi untuk deposit sperma dalam hubungan seksual, sehingga dapat ditampung liang senggama. Sebagai alat pening dalam hubungan seks baik kreasi dan prokreasi. Anatominya terdapat bagian yang disebut kapernus yang dapat membesarkan dan memberikan ketegangan pada penis.

Testis
Disebut juga buah zakar. Testis berada diluar dan dibungkus dengan skrotum yang melonggar. Merupakan alat penting untuk membentuk hormon pria yaitu testosteron dan membentuk spermatozoa (sperma) atau bibit pria yang dibentuk dalam jumlah yang besar. Spermatozoa yang telah dibentuk disimpan pada saluran testis untuk menampungnya karena spermatozoa tidak tahan terhadap suhu panas dan tidak juga tahan terhadap suhu terlalu dingin. Kulit skrotum yang melonggar digunakan untuk mengatur suhu sehingga panas di sekitar spermatozoa tetap relatif stabil.

Epididimis
Adalah saluran dengan panjang sekitar 45-50 cm, tempat bertumbuh dan berkembangnya spermatozoa, sehingga siap untuk melakukan pembuahan.

Kelenjar Prostat
Merupakan pembentukan cairan yang akan bersama-sama keluar saat ejakulasi dalam hubungan seksual. Kelenjar ini berada di dalam bagian dalam dan berfungsi untuk membentuk cairan pendukung spermatozoa.

Vas Deferens
Adalah kelanjutan dari saluran epidimis yang dapat diraba dari luar. Kontap (kontasepsi manatap) pria dilakukan dengan memotong dan menutup saluran ini, sehingga tidak mungkin memberikan kehamilan. Sistem hormonal pria yang kompleks sama dengan wanita, akan tetapi terdapat perbedaan pada beberapa hal yaitu pada sistem hubungan pancaindera, pusat pubertas inhibitor, hipothalamus, hipofise, dan kelenjar testis. Melalui rangsangan pancaindera, diteruskan dengan sistem hipotalamus-hipofise-testis, sehingga berangsur-angsur dapat menerima rangsangan .
Hipotalamus mengeluarkan gonadrotopik stimulating hormon melalui sistem portal, sehingga hipofise interior mengeluarkan hormon gonadrotopik. Interstitial cell stimulating hormon merangsang sel Leydig. Pada umur sekitar 13-14 tahun, perubahan suara sebagai tanda akil-balik dan mengeluarkan sperma pada saat tertidur (nochturnal orgasm). pembentukan spermatozoa melalui proses spermatogenesis yang berasal dari sel Satroli pada tubulus testis, merupakan mata rantai yang panjang. Sel Lydig yang berperan aktif sehingga akhirnya terbentuk dua spermatozoa X dan Y.

Dalam hubungan seks, pria berperan aktif untuk memberikan rangsangan sehingga dapat menimbulkan keinginan seks wanita, dengan menimbulkan keinginan seks wanita, dengan sentukan halus di daerah erogen. Dengan melakukan sentuhan halus, sebagian besar pria telah menimbulkan pada dirinya sendiri keinginan untuk seks. Faktor yang menyebebkan pembagian ini bersumber dari konsep dasar fenomena organisme yang diliputi vasokongesti (penimbunan darah) dan miotonik (peningkatan tonus otot). Siklus seksualitas lengkap ini bukan merupakan batas tegas, tetapi merupakan mata rantai.

Pada pria terjadi 4 fase yang merupakan mata rantai ( menurut penelitian Master dan Johnson):
  • Masa rangsangan (excitement phase)
  • Masa dataran tinggi (plateu phase)
  • Masa orgasme (orgasmic phase)
  • Masa peredaan (resolution phase)


Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2215589-reproduksi-dan-aktivitas-seksual-pria/#ixzz1wpnZEBwm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar